August 30, 2010

OPINI

curhat dikit yaa, entah baru sadar belakangan ini atau sebelumnya sudah sadar tapi mencoba tidak peduli., sedikit banyaknya hidup gw dipenuhi dengan opini orang-orang yang gw rasa sebenernya mau gw perhatiin atau enggak ya gak akan ngubah hidup gw secara garis besar sih.


Lupa, pernah inget tapi seorang dosen atau pembimbing gw di kampus sering bilang kalau kita manusia adalah makhluk yang paling kompleks, satu-satunya makhluk yang berpikir tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang diri kita, got it? me, spontaneously agree with that fact, believe it or not, I think I am one of them who think like that, even in fact those thought was just nonsense. Asumsi kayaknya adalah kata yang cocok buat jadi simbol dari definisi kalimat tersebut. Karena sebenarnya kita manusia terlalu jauh berpikir, karena sebenarnya orang lain tidak memikirkan apa yang kita pikirkan, kenyataannya tidak banyak orang yang bisa baca pikiran kan, atau baca jalan pikiran apa lagi. kecuali udah mates banget atau emang punya ilmunya.haha


Opini orang ngaruh gak sih buat kelangsungan hidup lo sebenernya? kalo gw liat dari wikipedia sih, Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentinganAgregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa. Nah, itu yang gw bold trus tulisannya gw miringin itu yang penting. Mereka yang memiliki kaitan kepentingan, jadi kalo menurut gw, selama yang lo lakukan tidak mengganggu sehingga memaksa orang-orang yang merasa memiliki kepentingan ini turun tangan, ya kenapa harus dipedulikan. 


kita manusia, kita makhluk sosial, kita hidup di hidup kita masing-masing, jadi gak perlulah terlalu pusing sama apa yang ada di pikiran lo tentang pikiran orang, biarin aja itu ada dalam pikiran kita masing-masing, kadang itu cuma ketakutan kita aja, paranoid lah, jadi buang jauh-jauh deh yang namanya asumsi. Asumsi yang terlalu besar dan terlalu berlarut-larut tuh gak sehat banget karena kayaknya lo membuat hidup lo menjadi lebih susah. That's why, living in reality doesn't always bad, think twice about it. You just need to recognize the reality and thankgod for giving us life to enjoy evrything. :)

2 comments:

owl said...

I do absolutely agree with you.

It happened to me though, i mean about the public opinions things.

It feels like we have to do our best (it doesn't mean the best for us, but it has to be the best for them, for the people who establish opinion for us).

And as much as i concern, the feeling of "I have to do my best for them, even that will not working for me" build an idea (I called it public pressure)

For example:

Public pressure 1 : "I know she is going to be success!"

Public pressure 2 : "Him? Are you sure? I bet he will not make it through the national exam."

This ideas force us to put on air our prestige , to show them that what they were talking about is just so true or not true, depends on the opinion above.

And as long as I know, we, indonesian people, call it universally by GENGSI.

I've been there and GENGSI not much will give you benefits, nothing else but self destructive.

Cher said...

yupp, got the point.
your perspective explain more my idea..

quote dari UNPAD nih
"don't be proud of being never failed, be proud when u get failed but still can trough it"