December 30, 2010

Arrivederci 2010

It's December, 30th.. one day before the new year. I'm sitting alone this room which belongs to mine, my own atmosphere.. Realizing what I've been through this whole year.. A really fluctuate year, yet I learn so much things about life.. I was going out from my super comfort zone to find another.. well I suppose to find another comfort zone, but I didn't. because I've found a new family, not just a comfort zone. Then I am so grateful for all the things that have been happened to me., well let's take a second for remembering all the things :)


For Psychology UI, big thanks for REJECTing me TWICE, and makes me get some morality life to learn..


for you lovely besties, big thanks for being my comfort zone for this 3 years and still-will-be-more.. smooch :*

For you boy, big thanks for the memories :D 


For Psychology UNPAD, big thanks for allowing me to be the part of you. And really proud of it

For you guys, my new family, my new-part-of-mylife, my new partner in crime, big thanks for making me feel so special being with you all 


Tahun ini, entah berapa banyak tetes keringat yang dikeluarkan untuk mencapai cita-cita menggapai universitas yang diinginkan tapi apa daya, takdir berkata lain, kuasa paling mutlak cuma ada di tangan Tuhan. Tapi toh Tuhan tidak diam melihat kesedihan umatnya, Tuhan memang punya rencana lain, tinggal pintar-pintar saja cari apa maksud dari segala pemberian Tuhan. Dan akhirnya pun, memang banyak yang saya temukan dari apa yang sudah Tuhan berikan.

Tahun ini, entah berapa banyak tetes air mata yang dikeluarkan untuk sebuah cerita perjuangan menggapai mimpi, untuk sebuah cerita pengorbanan, untuk sebuah cerita cinta. Tapi toh berakhir dengan senyuman lebar di akhir tahun karena memang tidak ada yang perlu disesali dan tidak ada yang perlu diulang.

Tahun ini, entah berapa banyak tawa yang dikeluarkan untuk setiap cerita lucu, setiap candaan, setiap kebodohan, setiap harinya, setiap detiknya. Bahkan untuk setiap hal yang sebenarnya tidak patut ditertawakan. Tapi toh tawa pun kadang yang mengundang duka. biar seimbang kalo kata orang.

Tahun ini, entah berapa banyak kata yang dikeluarkan untuk menumpahkan pemikiran, untuk menjadi alasan setiap tindakan, untuk cacian, untuk pujian, untuk mengungkapkan perasaan, meluapkan emosi, untuk itu seharusnya kata maaf yang paling tepat diucapkan di akhir tahun. Tapi toh kadang tidak terpikirkan untuk mengucapkannya dan semua biasa saja.

Tahun ini, semua terasa berjalan dan mengalir begitu saja, kalau Albert Einstein bilang kehidupan itu seperti roda yang berputar, retweet banget buat kata-kata itu. Semua kejadian gw alamin tahun ini, ketika bisa benar-benar jatuh dan terpuruk, ketika bisa berada di atas dan benar-benar bangga. Hidup itu memang harus seimbang, hidup itu buat dijalanin, bukan buat dipikirin. Pikirin langkahnya, bukan hidupnya, bukan cuma mimpinya. 

Don't cry because 2010 is over. Smile because it already happened
and thank GOD for the stories, a wishful prayer for a better tomorrow then.,



Felice anno nuovo !!
PLEASE WELCOME MMXI, fellas





November 29, 2010

we do need to be the crazy one





"The world as we have created it is a process of our thinking. It cannot be changed without changing our thinking." — Albert Einstein


"Here's to the crazy ones. The misfits. The rebels. The troublemakers. The round pegs in the square hole. The ones who see things differently. They're not fond of rules. And they have no respect for the status quo. You can quote them, disagree with them, glorify or vilify them. About the only thing you can't do is ignore them. Because they change things. They push the human race forward. And while some may see them as the crazy ones, we see genius. Because the people who are crazy enough to think they can change the world, are the ones who do."   Apple Inc.

"I believe that everything happens for a reason. People change so that you can learn to let go, things go wrong so that you appreciate them when they're right, you believe lies so you eventually learn to trust no one but yourself, and sometimes good things fall apart so better things can fall together."  Marilyn Monroe

So, think about there's nothing you have to scared about change, people change, circumstance change, everything change. Pity you who just stuck in your comfort zone and didn't change, you can't do adaptation with life, with time -which never gonna be stop or wait till you're ready to do something-. You may regret for some bad thing you ever did, and learn for it, don't ever look back because it's too late. remember that. we learn from yesterday, we act for today, we dream for tomorrow

September 12, 2010

empat huruf dimulai dengan M diakhiri dengan F


Karena tanggal 10 kemaren adalah hari lebaran dimana umat Islam merayakan hari kemenangan mereka setelah 30 hari berkutat melawan hawa nafsu, maka Lebaran atau Idul Fitri ini identik dengan kembali ke fitri (bukan bukan fitri yang ada sinetronnya di TV itu) kembali ke keadaan suci dimana kita umat Islam saling memaafkan.

Entah kenapa lebaran tahun ini kurang berkesan buat gw khususnya, bukan karena absennya si baju baru, tapi karena ungkapan maaf punya arti lebih besar di hidup gw sekarang ini. Karena semakin gw besar, semakin gw tumbuh, semakin gw tau mana yang baik dan yang buruk bukan?

Maaf jadi kata yang begitu terlihat simpel tapi padat penuh makna, 4 huruf yang punya makna menghapuskan kesalahan selama 365 hari, kurang hebat apa dia kan. Rasanya kayak buatlah kesalahan, tumpuklah, dan mintalah maaf pada hari lebaran dan semua kesalahan itu akan terhapus dengan sendirinya dengan diterimanya sebuah permintaan maaf. Insane parah, 1 orang aja di tiap negara punya pikiran kayak gitu, bisa hancur dunia.

Terlalu jauh kali ya kalo gw ngomongin dunia, gw cukup melihat lingkungan gw yang tidak begitu besar, lingkungan sosial dengan orang orang yang gw temui setiap harinya. gw lihat mereka di hari Lebaran, bermaaf-maafan dengan senyum tipis tersungging di bibir mereka masing-masing. Besoknya, gw dengar cerita bahwa mereka sudah tidak saling menegur selama beberapa hari, dan setelah lebaran, setelah bermaaf-maafan pun mereka tidak lantas memperbaiki hubungan. Gw yang memperhatikan kejadian ini merasa miris dan bertanya-tanya, jadi salahnya dimana? di ungkapan Maaf hari lebaran yang cuma jadi Tradisi? atau memang ungkapan maaf sudah tidak punya makna sebesar yang gw pikirkan?

Buat gw, maaf itu kata yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata, maaf itu  bukan penebus segala kesalahan, maaf itu tanda kalau kita tau kita salah, tidak akan ada kata maaf kalau tidak ada kesalahan bukan? 
maaf itu ya ketika gw tau gw salah dan mucul atas kesadaran diri bahwa gw harus tunjukkan kalau gw tau gw salah dan gw akan memperbaikinya. Jadi menurut gw, dibalik kata maaf, harus ada kegiatan memperbaiki kesalahan. Maaf itu buta, dia tidak peduli siapa yang harus meminta dan siapa yang harus memberi, tapi dia bisa memperlihatkan mana yang tulus dan mana yang tidak dengan membuka hati kita. Maaf itu punya makna. Maaf memang tidak seindah kata cinta, tapi dia juga punya rasa. Rasa senang bila mengakhiri suatu masalah, atau rasa kecewa bila masih harus menjadi tameng suatu masalah. 

Maaf, saya memang bukan penulis yang baik, jadi saya akan memperbaikinya untuk jadi lebih baik


Happy Eid fellas ;D

August 30, 2010

OPINI

curhat dikit yaa, entah baru sadar belakangan ini atau sebelumnya sudah sadar tapi mencoba tidak peduli., sedikit banyaknya hidup gw dipenuhi dengan opini orang-orang yang gw rasa sebenernya mau gw perhatiin atau enggak ya gak akan ngubah hidup gw secara garis besar sih.


Lupa, pernah inget tapi seorang dosen atau pembimbing gw di kampus sering bilang kalau kita manusia adalah makhluk yang paling kompleks, satu-satunya makhluk yang berpikir tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang diri kita, got it? me, spontaneously agree with that fact, believe it or not, I think I am one of them who think like that, even in fact those thought was just nonsense. Asumsi kayaknya adalah kata yang cocok buat jadi simbol dari definisi kalimat tersebut. Karena sebenarnya kita manusia terlalu jauh berpikir, karena sebenarnya orang lain tidak memikirkan apa yang kita pikirkan, kenyataannya tidak banyak orang yang bisa baca pikiran kan, atau baca jalan pikiran apa lagi. kecuali udah mates banget atau emang punya ilmunya.haha


Opini orang ngaruh gak sih buat kelangsungan hidup lo sebenernya? kalo gw liat dari wikipedia sih, Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentinganAgregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa. Nah, itu yang gw bold trus tulisannya gw miringin itu yang penting. Mereka yang memiliki kaitan kepentingan, jadi kalo menurut gw, selama yang lo lakukan tidak mengganggu sehingga memaksa orang-orang yang merasa memiliki kepentingan ini turun tangan, ya kenapa harus dipedulikan. 


kita manusia, kita makhluk sosial, kita hidup di hidup kita masing-masing, jadi gak perlulah terlalu pusing sama apa yang ada di pikiran lo tentang pikiran orang, biarin aja itu ada dalam pikiran kita masing-masing, kadang itu cuma ketakutan kita aja, paranoid lah, jadi buang jauh-jauh deh yang namanya asumsi. Asumsi yang terlalu besar dan terlalu berlarut-larut tuh gak sehat banget karena kayaknya lo membuat hidup lo menjadi lebih susah. That's why, living in reality doesn't always bad, think twice about it. You just need to recognize the reality and thankgod for giving us life to enjoy evrything. :)

August 28, 2010

anak kosan

hello readers,

Semenjak tinggal di kosan gw punya banyak banget waktu buat mikirin tentang hidup gw, kalo mau dibandingin sama 16 tahun hidup gw yg sebelumnya dari yang bisa gw ingat, menurut gw ini baru hidup. Dulu, di rumah gw, rasanya gw gabisa mikirin cuma tentang hidup gw, gw harus mikirin bantuin tugas-tugas kakak gw, bantuin tante-tante bude gw dengan pekerjaan rumah karena dirumah gada pembantu., ya, di rumah yang kecil dengan anggota keluarga yang cukup banyak membuat gw merasa, sebagai remaja pun gw tetap harus memikirkan keberadaan mereka, mikirin perasaan mereka gimana kalo gw begini, mikirin org tua gimana kalo gw kekeh dengan pendapat gw yg kadang gamau terima pendapat orang lain, ya di rumah gw gaboleh egois. bukan berarti sekarang gw boleh egois sih. Cuma, ada rasa yang beda menurut gw, gw selalu pengen hidup bebas, ngatur hidup gw sendiri gaperlu peduli dengan peraturan-peraturan yang dibuat keluarga gw, dan memang itu yang gw dapatkan sekarang. jauh dari keluarga emang ada baiknya ada gaenaknya juga.

Baiknya, gw jadi bisa bebas tanpa harus takut dimarahin ini, takut dimarahin karena gw begitu, menjalani hidup dengan bebas lah intinya, menurut gw kebebasan hidup penting banget.hha. selain karena bisa bebas, gw merasa benar-benar dibukakan mata gw dengan dunia. kalo selama ini, gw si anak rumahan yang kalo internetan pun masih sering dimarahin sm tante dan bude gw (karena mereka taunya internet cuma facebook). sekarang gw mau gak tidur seminggu juga gada yang tau gada yang peduli. poin plusnya lagi, sekarang gw harus benar-benar mengatur hidup gw karena gada yang ngaturin lagi, harus luangin waktu buat makan, atur waktu buat tidur cukup, dan ternyata gw yg gabiasa tanpa aturan pun merasa kesulitan dengan hal-hal sepele itu. ternyata cari makan tidak segampang kelihatannya, punya uang tapi tidak ada keinginan cari makan jadinya nol besar, perut tetap kosong, menyedihkan. alhasil, hari senin kemarin gw pulang ke Jakarta dan berat gw yang stuck di angka 40, akhirnya bergerak juga ke angka 37. PATHETIC, seminggu di jatinangor aja membuat gw kehilangan 3kg, gimana 4 tahun, harus ada strategi ngatur hidup nih.

lagi pengen curhat aja, hahah, gak pengen ngomong yang berat-berat dulu, nanti kalo mood omongin yang agak berbobot dikitlah.haha

August 4, 2010

Menjemput Takdir

Beberapa hari yang lalu, gw diajak bicara cukup serius tapi santai oleh sang ayah. Bicara mengenai hal-hal yang perlu gw ketahui lebih lanjut -yang gw ingat dulu pernah ia janjikan sewaktu gw belum cukup umur untuk diceritakannya- tentang kehidupan, tentang ilmu yang hanya didapat dari pengalaman hidupnya yang sudah lebih dari setengah abad, ilmu yang tidak dibeberkan dengan rumus di papan tulis seperti yang dilakukan sekolah, ilmu yang paling berharga untuk bertahan hidup dan mempertahankan keyakinan.

Dimulai dengan perumpamaannya mengenai kelinci dan singa, bukan kali ini saja beliau mengutarakan hal tersebut pada gw, sudah beberapa kali tapi ini mungkin yang paling bisa gw serap lebih dalam poin-poinnya. Setiap ceritanya mengenai hal ini, Papa selalu memberi kebebasan memilih untuk anak-anaknya apakah kami ingin menjadi 'anak kelinci' atau 'anak singa'.. Beliau memang mau kami jadi anak singa yang bisa bertahan hidup apapun rintangannya, tapi beliau tidak memarahi kami bila kami memilih untuk jadi anak kelinci yang harus siap dimangsa suatu saat nanti, dengan cara itu beliau cukup berhasil setidaknya membuat gw berpikir ribuan kali untuk memilih jadi anak kelinci, beliau tidak memaksa kami tapi beliau menuntun kami perlahan menuju apa yang beliau harapkan. Membuat gw secepatnya ingin menunjukkan kepada beliau bahwa gw adalah anak singa yang bisa bertahan hidup diluar lingkungannya., ya walaupun faktanya gw memang masih si gadis kecil, si remaja labil yang segera keluar dari comfort zone nya, minimal mari buktikan gw tidak akan merengek-rengek minta uang tambahan ketika gw berada di luar sana untuk beberapa lama.

Dilanjutkan dengan cerita dirinya yang selalu membanting tulang, memeras keringat demi keluarganya, bukan tanpa tujuan, bukan mencari kepuasan belaka. Beliau menunjukkan betapa tidak mudahnya menjadi seorang dewasa, menjadi orang yang punya banyak tanggung jawab, menjadi kepala keluarga -orang nomor 1 dalam cakupan rumah kami- (parah, denger ceritanya gw ciut rasanya, tolong kembalikan gw jadi anak TK lagi, gw tidak ingin cepat-cepat jadi dewasa tapi waktu tidak pernah dengan baik hati mendengar apa yang kita minta ,bukan? ). Ya, beliau cerita ada masa-masa dimana beliau kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan yang beliau lakukan adalah meminta pada Tuhannya, tidak cukup kalau hanya sekali, jadi beliau meminta berkali-kali. dan beliau jelaskan pada gadis kecilnya ini bahwa Tuhan senang dipuja dan dipuji, bahwa ya kamu boleh meminta apapun pada Tuhan,  ya Tuhan benar-benar mendengarmu, ya kamu tidak boleh sombong karena cuma Tuhan yang boleh sombong dan ya Tuhan punya takdir untuk kita semua. 

Setelah menginterupsi ceritanya dengan cerita betapa besarnya kuasa Tuhan, beliau melanjutkan ceritanya, memberi tau gw bunyi do'a yang ia panjatkan dimasa-masa sulit itu, bunyinya begini dari yang bisa gw ingat "Ya Tuhan, Ya Rabbi, beri hambamu ini sedikit rizki-Mu, rizki untuk menjemput takdir yang telah engkau gariskan pada anak-anakku, ...." dan ada beberapa kalimat lagi, tapi ini kalimat yang cukup menggetarkan gw, membuat gw terngiang-ngiang akan hal ini. Menjemput takdir  menurut gw adalah frase paling gila yang pernah gw dengar sepanjang hidup gw sampai saat ini, pilihan kata itu memotivasi banget buat gw, mungkin orang lain yang denger bakal nganggep biasa-biasa aja, tapi menurut gw, itu cukup untuk menggetarkan hati. setidaknya gw terketuk untuk sadar bahwa gw tidak sendirian disini di jalan hidup gw ini, papa adalah salah satu orang yang membantu gw yang mendekatkan gw pada takdir gw, dan banyak lagi orang-orang dalam hidup gw yang juga ikut membantu, ya kalian manusia memang sudah ditakdirkan untuk saling membantu. 

Karena bicara tentang takdir, tahun ini adalah tahun dimana takdir benar-benar ditunjukkan keberadaannya pada kami -anak kelas 3 SMA yang mencari kuliah- , dimana yang pintar yang rajin yang tidak cukup pintar dan yang tidak cukup rajin disamakan derajatnya dan disesuaikan takdirnya seperti yang telah digariskan. Tidak pantas rasanya gw mengelompokkan mereka antara yang usahanya sedikit tapi mendapatkan yang mereka inginkan, yang sudah usaha tapi belum dapat, yang masih bertahan dengan tujuan awal mereka. Gw rasa, tidak ada yang berhak memberi label pada mereka, biarlah jalan hidup mereka ditangan mereka masing-masing. perumpamaan paling bagus ya cuma, hidup ini layaknya sebuah buku, kita para makhluk ciptaan ini adalah pena yang akan mengisi buku itu dengan pengalaman dan segala yang terjadi dalam kehidupan, dan Tuhan yang memberikan garis lurus di tepinya, dan setiap buku punya garis tepi yang berbeda-beda sesuai dengan takdirnya.


Ditutup dengan cerita betapa ia percaya akan adanya reinkarnasi, jujur aja gw ngerasa agak berat kalo udah ngomongin reinkarnasi, out of logic deh kalo tentang itu. Tapi papa dengan lancarnya menceritakan bagaimana ia mengartikan reinkarnasi, gw mendengarkan dengan seksama walau tidak menyerap seluruh informasinya dengan baik. Yang gw dapat mengerti dengan baik cuma bagian beliau menunjukkan banyaknya bayi cacat yang lahir, maaf dan tanpa mengurangi segala hormat papa rasa mereka yang terlahir cacat adalah bagian dari reinkarnasi dari mereka yang berperilaku buruk di kehidupan sebelumnya, jadi intinya dunia memang bagaikan ladang, mereka yang menanam kebaikan akan memetik hasilnya, begitu juga mereka yang menanam keburukan akan menanggung akibatnya., setelah gw pikir-pikir ya ada kemungkinan reinkarnasi itu benar adanya, mereka yang terlahir cacat seperti yang sering gw lihat di TV yang dikabarkan karena sang bayi tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dari si Ibu, mereka memang tidak lahir begitu saja tanpa ada yang menghendaki, mereka memang tidak pernah meminta untuk dilahirkan cacat, mereka hanya menerima karma, menerima apa yang sudah digariskan oleh Tuhan, dan alam semesta tau mengenai hal itu.

Atas semua yang telah diberikan oleh papa sebagai tangan Tuhan dalam menyampaikannya, atas ilmunya yang tidak gw dapatkan di bangku sekolahan, gw sangat berterima kasih karena sudah dibukakan mata hati untuk lebih bersyukur pada Tuhan karena diberi kehidupan seperti ini :)

August 3, 2010

Say Hello (again)

Bukan manusia namanya kalau tidak punya salah
Bukan cher kalau dia tidak cheroboh -_-"

ya, saya benar-benar lupa dan kehabisan akal untuk membuka blog lama yang sangat berharga ini, dan maaf yang sebesar-besarnya karena rasanya tidak menghargai apa yang sudah engkau berikan temanku choirunnisa
Tapi saya tidak berhenti dalam kebuntuan tersebut, jadilah saya disini membuka ruangan baru untuk berbagi, untuk mengungkapkan sesuatu, untuk sekedar membuat kapsul waktu yang suatu saat nanti saya tau saya akan tertawa melihatnya. 

okeh ruang ini memang bukan sepenuhnya ruang untuk berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, mungkin ruang ini hanya sekedar tulisan seorang remaja labil yang punya cukup banyak waktu untuk menuangkan kegiatan dan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Ruang ini mungkin hanya tempat curhat si remaja labil yang cukup munafik untuk menyebutnya diary, ya saya munafik karena tidak ingin menyebut blog ini si "dear diary". kesannya terlalu childish dan menye-menye banget kalo masih menyebutnya diary.

perlu kalian tau, si remaja labil ini sedang mencoba beranjak dewasa,  mencoba memperbaiki sifatnya -bukan merubahnya, tapi hanya memperbaikinya jadi wajar kalau sifat ini tidak hilang sepenuhnya-yang tempramental, dan kecenderungannya yang selalu ingin membuat hidup sesuai dengan keinginannya, ya sifat itu yang membuat dia tidak punya cukup banyak teman, bahkan dia mulai menutup dirinya dari lingkungannya beberapa bulan ini, entah untuk introspeksi diri atau hanya menghindari dirinya yang ternyata tidak cukup fleksibel di lingkungannya. Sudahlah membicarakan hal buruknya tidak akan pernah habis rasanya, lain kali kita ceritakan hal yang lebih penting saja tentang dia. :)

Ini bukan sebuah janji hanya sebuah pengandaian : suatu saat nanti kalau-kalau saya diberi ilham untuk dapat membuka blog itu kembali, mungkin saya akan memindahkannya kesini kalau bisa, berhubung saya agak gaptek, jadi kita lihat saja nanti akan saya lakukan atau tidak.hee

"... I'm going back to the start..." just like Coldplay sing it on The Scientist. and yeah "... Nobody said it was easy, No one ever said it would be so hard..." 

and just let me say ...